Sarojanews JAMBI- Kebakaran hutan dan lahan yang menyebabkan polusi udara di wilayah Jambi kembali berdampak pada proses belajar mengajar siswa. Gubernur Al Haris meminta proses belajar mengajar harus tetap dilaksanakan dengan metode daring.
"Waktu Covid-19 kemarin, pembelajaran juga sudah berlangsung secara online. Guru-guru kita sudah memiliki modul pembelajaran mereka sendiri,” ungkap Gubernur Jambi, Al Haris, dalam wawancaranya pada Jumat (6/10).
Dengan kembali diterapkannya metode belajar dari rumah ini, para guru diminta untuk tetap konsisten dalam memberikan pelajaran, sementara siswa dimotivasi untuk tetap fokus pada materi.
“Siswa tidak boleh mengalami ketertinggalan materi. Guru tetap harus mengajar, siswa tetap harus belajar,” tegas Al Haris.
Ketika ditanya tentang durasi pembelajaran online ini, Gubernur Jambi memilih untuk tidak memberikan batas waktu pasti. Beliau mengungkapkan bahwa keputusan ini diambil berdasarkan data ISPU yang menunjukkan angka 122 pada Jumat pagi—angka yang menunjukkan kondisi udara tidak sehat.
“Jadi, pembelajaran dari rumah masih diperpanjang,” imbuh Al Haris. Hal ini dikuatkan dengan update ISPU pada pukul 13.00 WIB yang mencapai angka 140, menegaskan bahwa udara di Jambi masih dalam kategori tidak sehat.
Namun, ada sedikit harapan di tengah kabut yang menggelayut. “Jika hujan turun dan udara membaik, barulah sekolah bisa kembali dibuka,” pungkas Al Haris, mengakhiri pernyataannya dengan nada optimis.(*/red)
0 Comments